Biografi
Kusuma Wardani dilahirkan di Bondowoso tanggal 1 Juli 1981, anak sulung dari dua bersaudara, pasangan dari Bapak Mahsin dan Ibu Nur Hatimih. Pendidikan yang ditempuh; SDN Pasarejo II Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso lulus pada tahun 1993 dan melanjutkan ke MTs Negeri Bondowoso I lulus pada tahun 1996, kemudian melanjutkan studi di Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) Paiton Probolinggo Jurusan IPA dan lulus pada tahun 1999. Pendidikan berikutnya di tempuh di IAI. Nurul Jadid (IAINJ) fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam dengan mendapatkan beasiswa Supersemar hingga selesai tahun 2003. . Dengan berkembangnya pendidikan yang sangat pesat, ia bergerak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan berkat motivasi dari suami, ayah dan bundanya serta doa mereka, sehingga dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi di Pascasarjana di STAIN Jember dan mengambil prodi Pendidikan Islam dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam. Alhamdulillah selama pendidikan di Pascasarjana di STAIN Jember mendapatkan beasiswa dari MAPENDA Kementerian Agama Republik Indonesia dan lulus pada tahun 2012 dengan predikat cumlaude sebagai Mahasiswi Terbaik Pasca Sarjana STAIN Jember.
Kariernya sebagai tenaga pengajar dimulai tahun 2000 sebagai guru kelas di MI Nurul Mun’im Paiton Probolinggo. Tahun 2003 ia mengajar di MTs Nurul Ulum Cindogo Tapen Bondowoso, MTs. Manbaul Ulum dan SMK Manbaul Ulum Tangsil Wetan Bondowoso sebagai guru honorer. Pada tahun 2007 ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Kementerian Agama Bondowoso sebagai guru PAI (Akidah Akhlak) di MTsN Bondowoso I sampai sekarang, sejak tahun. 2014 menjabat sebagai Waka Kurikulum MTsN 1 Bondowoso sampai sekarang, dan saat ini mulai tahun 2019 aktif sebagai ketua MGMP PAI MTs Se kabupaten Bondowoso. Sebagai guru ia sibuk mengajar, mendidik, membina siswa siswinya dalam kegiatan-kegiatan sekolah dan juga menghadiri seminar-seminar pendidikan dan workshop Pengembangan Pembelajaran PAI berbasis ICT Sejawa Timur. Untuk untuk meningkatkan keprofesionalan seorang guru ia mengadakan PTK dan menulis beberapa artikel pendidikan yang dimuat dimedia massa.
Semasa mahasiswa ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI. Nurul Jadid (1999-2003), maupun anggota PMII (1999-2003) dan dipercaya sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PAI Fakultas Tarbiyah IAI. Nurul Jadid periode 2000-2001. Tahun 2001 ia juga didelegasikan sebagai perwakilan mahasiswi IAINJ untuk mengikuti Forum Komunikasi Mahasiswa Tarbiyah se-Indonesia (FKMTI) yang pelaksanaannya di Banyuwangi Jawa Timur
Pada 27 September 2004 ia menikah dengan seorang laki laki bernama Imam Fathollah dan dikaruniai 3 orang anak yaitu Alannajibi Romdlon Imam, Aisya Zahrana Imam, Khadijah Zidna As’adiyah Imam.